Konsep “frame and split level”
Simple but not ordinary ...... pesan yang di sampaikan klien kepada kami, rumah ini di desain dengan memanfaat kan luasan ruang yang sangat terbatas dengan berbagai fungsi kegiatan ruang yang sangat beragam ,selain itu sang klien tidak menginginkan rumah yang terlihat bertingkat dari fasadenya
Split level akhirnya menjadi pilihan kami didalam memulai desainnya, dengan beberapa ruang yang kami mampatkan tingginya supaya mencapai dua fungsi didalam satu ketinggian yang sama, garasi kami desain dengan ketinggian 2 m saja supaya kami dapat menyisipkan ruang galeri diatasnya, kemudian ruang keluarga kami tinggikan supaya elevasi tangga dapat mencapai ke lantai dua dengan pijakan yang terukur, atau sederhananya ruang keluarga berfungsi sebagai bordes tangga yang menuju ke lantai 2.
Supaya tampilan simple terkesan didalam fasade ,kami memilih elemen2 finishing yang terkesan ringan seperti elemen kaca polos yang dominan diruang tamu, serat aluminium yang ditata membentuk elemen garis2 horisontal.
Serta deck beton yang membentuk frame pada ruang tamu sebagai simbolisasi kesederhanaan olahan geometri pada arsitektur modern minimalis
Proyek rumah ini didesain pertengahan tahun 2005 dan selesai terbangun diakhir tahun 2005, yang merupakan “proyek pertama kami”
ruang keluarga berfungsi sebagai ruang audio visual yang memanfaatkan ruang bawah tangga sebagai termpat meletakkan perangkat .kemudian coffee table sebagai pelengkap pengisi ruang dalamnya
ruang tamu berkesan simple dengan 2 buah kursi single dan 1 buah kursi double dan pada dinding kami finishing warna hijau sebagai aksen pada ruang ini